JAKARTA - Golden State Warriors membuka lembaran baru menyongsong NBA musim 2025–2026 dengan penuh keyakinan, meski ada tanda tanya mengenai masa depan sang pelatih kepala, Steve Kerr.
Kontrak Kerr bersama Warriors hanya tersisa satu musim, namun pria berusia 60 tahun itu memilih untuk tetap tenang. Ia menegaskan lebih penting baginya menikmati perjalanan musim ke-12 bersama tim ketimbang memikirkan kontrak baru lebih awal.
Kerr Pilih Tenang Hadapi Kontrak Tersisa
Dalam keterangannya di laman resmi NBA, yang dikutip pada Rabu, 1 Oktober 2025, Kerr menegaskan bahwa ia nyaman memasuki musim baru dengan sisa kontrak setahun. Ia menyebut telah sepakat dengan manajemen dan pemilik tim untuk menunda pembicaraan kontrak baru hingga kompetisi selesai.
“Saya sangat nyaman memasuki musim ini dengan sisa 1 tahun kontrak, sebab sejalan dengan manajemen dan pemilik bahwa kami sepakat untuk melihat bagaimana situasinya di akhir musim,” kata Kerr.
Sikap tenang ini mencerminkan filosofi Kerr yang selalu menekankan keseimbangan. Ia memilih untuk tidak terburu-buru membicarakan masa depannya, meskipun spekulasi mengenai arah perjalanan Warriors terus berembus.
Potensi “Perpisahan Dongeng” Bersama Bintang Warriors
Rumor yang beredar menyebut bahwa perjalanan Kerr bisa saja berakhir bersamaan dengan dua ikon Warriors lainnya, Stephen Curry dan Draymond Green. Jika benar terjadi, hal itu disebut sebagai “perpisahan dongeng” karena tiga sosok kunci yang membangun dinasti Warriors akan menutup bab bersama.
Namun, Kerr tidak ingin larut dalam bayangan masa depan. Baginya, apapun yang akan terjadi nantinya tetap harus dijalani dengan rasa syukur.
“Bagaimanapun akhir dari kebersamaan ini akan berlangsung dengan cara yang baik, jadi jika saya tetap lanjut, maka itu berarti memang jalannya, tetapi bila tim memilih orang lain, saya akan tetap berterima kasih,” ujarnya.
Pernyataan itu memperlihatkan sikap rendah hati Kerr dalam menghadapi segala kemungkinan, baik tetap bersama Warriors atau menyerahkan tongkat estafet kepada pelatih baru.
Jejak Panjang Bersama Warriors
Tidak bisa dimungkiri, Steve Kerr telah meninggalkan warisan besar di Golden State. Sejak resmi ditunjuk sebagai pelatih kepala pada tahun 2014, ia sukses membawa Warriors kembali menjadi kekuatan dominan di NBA.
Di bawah arahannya, Warriors mencetak empat gelar juara NBA dan lima kali berturut-turut mencapai final NBA—sebuah pencapaian luar biasa yang menghidupkan kembali kejayaan klub setelah menanti 40 tahun untuk gelar pertamanya.
Catatan pribadi Kerr juga mengesankan. Hingga kini, ia mengoleksi 567 kemenangan dengan 308 kekalahan di musim reguler. Rekam jejak ini menempatkannya di jajaran pelatih paling sukses dalam sejarah liga modern.
Kehadiran Kerr tak hanya soal strategi permainan, tetapi juga tentang budaya tim. Ia dikenal sebagai pelatih yang mampu menjaga keharmonisan ruang ganti, membangun chemistry, dan memberi kepercayaan penuh kepada pemain bintang maupun pelapis.
Fokus ke Musim Baru Bersama Komposisi Tim
Menyambut musim baru, Warriors memulai kamp pelatihan pada Selasa, 30 September 2025. Mereka dijadwalkan menjalani laga pramusim pertama menghadapi Los Angeles Lakers di Chase Center pada Minggu, 5 Oktober 2025.
Musim lalu, Warriors hanya bertahan hingga semifinal Wilayah Barat. Kini, mereka berambisi kembali bersaing di papan atas. Kerr menekankan pentingnya evaluasi, pembenahan komposisi tim, serta kerja sama lintas generasi antara pemain veteran dan talenta muda.
Satu hal yang menarik, musim ini Kerr tidak hanya ditemani jajaran pelatih lamanya. Putranya, Nicholas Kerr, resmi dipromosikan menjadi asisten pelatih setelah sebelumnya sukses menangani Santa Cruz Warriors di NBA G-League. Kehadiran Nicholas di staf pelatih memberikan warna baru bagi tim, sekaligus menambah dinamika emosional bagi sang ayah.
Tekad Bangkit dan Menantang Gelar
Warriors sadar bahwa persaingan musim depan akan semakin sengit, terutama dengan rival seperti Denver Nuggets, Los Angeles Lakers, hingga Boston Celtics yang tampil konsisten. Namun, kehadiran Kerr dengan pengalaman panjangnya diyakini tetap menjadi modal penting.
Bagi Kerr, musim ini adalah tentang fokus membawa tim sejauh mungkin. Ia tidak ingin terjebak dalam isu masa depan pribadinya. Sebaliknya, ia memilih untuk mengalihkan energi pada pengembangan strategi, menjaga kebugaran para pemain utama, serta mengasah mental tim untuk menghadapi tekanan kompetisi.
Perjalanan dengan Rasa Syukur
Kerr baru saja merayakan ulang tahun ke-60, sebuah usia yang menjadi simbol kematangan dalam karier dan kehidupan. Ia sendiri mengakui bahwa apapun yang terjadi setelah musim ini, ia sudah merasa bersyukur bisa menulis bab penting bersama Warriors.
Warisan empat cincin juara dan filosofi permainan menyerang yang memadukan kecepatan, akurasi tembakan tiga angka, serta kerja sama tim menjadi identitas Warriors era modern. Bahkan jika musim 2025–2026 menjadi yang terakhir bagi Kerr di San Francisco, ia tetap meninggalkan fondasi yang sulit tergantikan.
Steve Kerr memang belum memastikan apakah akan melanjutkan kebersamaan dengan Golden State Warriors setelah kontraknya habis. Namun, sikap santai dan rasa syukurnya mencerminkan kematangan seorang pelatih yang telah meraih banyak hal.
Bersama Warriors, Kerr kembali bersiap menghadapi tantangan baru di musim 2025–2026 dengan tekad membangkitkan kejayaan tim. Entah sebagai akhir dari perjalanan indah atau awal bab berikutnya, Kerr memilih untuk fokus pada satu hal: membawa Warriors bersaing merebut gelar juara NBA sekali lagi.