apa itu CAGR

Apa Itu CAGR? Ketahui Rumus Perhitungan hingga Kelebihannya

Apa Itu CAGR? Ketahui Rumus Perhitungan hingga Kelebihannya
apa itu CAGR

Apa itu CAGR merupakan hal yang penting untuk dipahami oleh calon investor. Dalam dunia investasi, terdapat banyak istilah yang bisa membingungkan bagi mereka yang baru memulai. 

Salah satunya adalah CAGR atau Compound Annual Growth Rate, yang mengukur tingkat pertumbuhan investasi selama periode tertentu dengan memperhitungkan efek bunga majemuk.

Bagi investor pemula yang belum terlalu familiar dengan istilah ini, memahami apa itu CAGR sangat penting untuk mengevaluasi potensi keuntungan dari investasi. 

Dengan mengetahui cara menghitungnya, investor dapat membuat keputusan yang lebih bijak dan strategis dalam merencanakan investasi mereka di masa depan.

Apa Itu CAGR?

Apa itu CAGR? Istilah ini merujuk pada Compound Annual Growth Rate, yang menggambarkan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata dari suatu investasi selama periode tertentu

engan menggunakan CAGR, investor dapat memahami seberapa besar pengembalian yang diperlukan untuk membuat nilai investasi berkembang dari saldo awal ke saldo akhir.

Penghitungan CAGR mempertimbangkan asumsi bahwa imbal hasil investasi diinvestasikan kembali pada akhir periode.

Lebih dari sekadar menunjukkan pertumbuhan, CAGR juga membantu investor untuk memantau kinerja investasi secara lebih mudah dan jelas dibandingkan dengan metode lain.

Pentingnya Memahami CAGR dalam Investasi Saham

Setelah memahami konsep ini, sangat penting bagi investor yang memasuki pasar saham untuk menyadari betapa krusialnya pemahaman tentang CAGR. 

Hal ini karena metode ini sering dianggap sebagai salah satu cara paling tepat untuk menghitung dan menilai fluktuasi imbal hasil.

Investor dapat menggunakan perbandingan CAGR dengan dua metode alternatif lainnya untuk menilai kinerja produk saham yang diminati, terutama dalam konteks bisnis serupa.

Perbandingan ini menjadi pertimbangan yang sangat berguna dalam memilih produk saham yang sesuai.

Namun, penting untuk diingat bahwa hasil yang diperoleh dari perhitungan CAGR bukanlah imbal hasil yang sebenarnya, melainkan representasi angka yang menggambarkan kinerja yang telah tercapai oleh perusahaan.

Dengan kata lain, perhitungan ini menunjukkan seberapa besar keuntungan bisa berkembang jika tingkat pertumbuhannya tetap stabil seperti saat ini. 

CAGR juga mencerminkan potensi return investasi apabila keuntungan tersebut diinvestasikan kembali pada akhir periode.

Meskipun skenario ini mungkin tidak sepenuhnya realistis, CAGR tetap memberikan wawasan yang lebih jelas mengenai potensi return, sehingga memungkinkan investor untuk membandingkan produk investasi dengan lebih efektif.

Rumus Perhitungan CAGR

Rumus untuk menghitung CAGR adalah nilai akhir dibagi dengan nilai awal dan hasilnya dipangkat 1 lalu dibagi jumlah tahun dan setelah itu dikurang 1, Kalau dituliskan dalam rumus maka berikut ini adalah rumusnya.

(Nilai Akhir : Nilai Awal) 1/n – 1

N merupakan jumlah tahun.

Supaya kamu bisa memahami rumus ini dengan lebih mudah maka kamu bisa melihat contoh di bawah ini.

Perusahaan a memiliki perkembangan ekuitas sebesar 39, 21, 32, 71, dan 211 selama 5 tahun berturut-turut. Dari informasi ini, kita bisa mengetahui CAGR ekuitas sebesar.

211/39 = 5.41^¼=1.5251.

Setelah itu, kita perlu mengurangkan hasilnya dengan 1 agar hasil akhirnya bisa diketahui. Hasil akhirnya adalah 1.5251-1 adalah 0.5251. Kalikan dengan 100 dan hasil dari nilai CAGR perusahaan A adalah 52.51.

Bagaimana CAGR yang Baik?

Manfaat utama dari Compound Annual Growth Rate (CAGR) terletak pada kemudahan perhitungannya, sementara tetap memberikan gambaran yang jelas tentang profil pertumbuhan suatu aset, baik yang mengalami kenaikan atau penurunan nilai.

CAGR digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan, seperti pertumbuhan pendapatan atau EBITDA, serta kinerja portofolio investasi, yang menunjukkan fleksibilitas metrik ini dalam berbagai konteks.

CAGR juga sangat berguna untuk memeriksa apakah proyeksi pertumbuhan sesuai dengan rata-rata industri atau pertumbuhan historis, sehingga bisa berfungsi sebagai alat untuk memverifikasi kewajaran asumsi yang digunakan.

Misalnya, jika pendapatan suatu perusahaan diproyeksikan tumbuh dengan CAGR 20%, sementara perusahaan sejenis hanya tumbuh sekitar 5% dan industri secara keseluruhan diperkirakan tumbuh 3%, asumsi pertumbuhan perusahaan tersebut mungkin perlu ditinjau kembali atau disesuaikan.

Namun, meskipun CAGR memudahkan perbandingan antara perusahaan atau investasi dengan mengeliminasi fluktuasi tahunan, kelemahannya terletak pada ketidakmampuannya untuk mempertimbangkan volatilitas yang mungkin ada pada aset yang mendasarinya.

Sebagai contoh, pertumbuhan pendapatan suatu perusahaan bisa saja tidak merata, dengan kenaikan signifikan di awal periode yang kemudian melambat atau bahkan stagnan. 

Tanpa pemahaman yang lebih mendalam tentang konteks spesifik, CAGR bisa memberikan gambaran yang menyesatkan dan tidak akurat mengenai potensi pertumbuhan yang stabil pada perusahaan tersebut.

Manfaat Mengetahui CAGR

Memahami instrumen ini memberikan banyak keuntungan yang signifikan. Salah satunya adalah memberikan wawasan yang lebih dalam kepada investor tentang perusahaan-perusahaan yang menjanjikan dan memiliki potensi keuntungan lebih besar.

Instrumen ini juga memberi kesempatan bagi investor untuk mengevaluasi kinerja berbagai bisnis, sehingga mereka dapat memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing perusahaan.

Investor yang berencana menanamkan modal biasanya cenderung memilih perusahaan dengan tingkat CAGR yang tinggi dan nilai akhir yang besar. 

Namun, untuk investasi di industri yang lebih mudah diprediksi, memilih tingkat pertumbuhan yang lebih stabil dan persentase kecil bisa menjadi pilihan yang lebih bijak.

Memahami angka-angka ini bukanlah akhir dari proses, karena fluktuasi tetap mungkin terjadi. Oleh karena itu, investasi yang cermat dan peluang keuntungan yang lebih besar dapat tercapai jika investor memiliki pemahaman yang matang mengenai instrumen ini.
Walaupun riwayat kinerja suatu produk investasi tidak menjamin hasil yang pasti di masa depan, informasi tersebut tetap menjadi pertimbangan penting. 

Dengan pemahaman yang baik, investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih tepat, dengan memperhitungkan potensi perkembangan industri di masa depan.

Kekurangan CAGR

Nilai CAGR memang sering digunakan untuk menilai tingkat pertumbuhan bisnis, namun hal ini tidak selalu memberikan gambaran yang akurat tentang potensi saham. Berikut adalah beberapa kekurangan yang perlu dipahami oleh investor terkait perhitungan CAGR.

Angka CAGR sering kali tidak mencerminkan kondisi yang sebenarnya karena dapat dipengaruhi oleh lonjakan pertumbuhan yang terjadi hanya pada tahun terakhir.

Metode ini juga kurang tepat digunakan untuk mengukur perubahan pertumbuhan yang mengalami penurunan.

Meskipun nilai CAGR adalah instrumen yang berguna untuk evaluasi beberapa produk investasi saham, informasi yang diberikan tidaklah menyeluruh.

Investor sebaiknya mempertimbangkan alternatif produk investasi lainnya dengan membandingkan CAGR dari dua perusahaan atau lebih.

Selain itu, informasi terkait CAGR tidak seharusnya menjadi satu-satunya dasar pengambilan keputusan, karena instrumen ini tidak ideal untuk menilai hasil investasi tanpa memperhitungkan risiko lainnya.

Mengetahui nilai CAGR juga berarti investor harus mengevaluasi risiko relatif dari investasi, yang membutuhkan instrumen penilaian lain seperti deviasi standar.

Meskipun proses ini dapat terasa rumit, tetaplah tenang dan tidak ragu, karena investasi saham, jika dilakukan dengan perhitungan yang matang, merupakan investasi yang relatif aman dan minim risiko.

Jika kamu sudah melakukan perhitungan dengan cermat dan memahami asal-usulnya dengan baik, maka kamu tidak perlu terlalu khawatir.

Kelebihan CAGR

CAGR memiliki beberapa kelebihan yang penting untuk dipahami, di antaranya:

1. Dapat digunakan untuk membandingkan investasi

Metode ini sangat berguna untuk membandingkan berbagai jenis instrumen investasi, terutama ketika saham dan reksadana menunjukkan tingkat pengembalian yang berbeda dalam beberapa tahun ke depan. 

Tanpa menggunakan metode ini, perbandingan pendapatan antara kedua jenis investasi bisa menjadi rumit, sehingga membantu investor memahami perbedaan tingkat pengembalian yang terjadi.

2. Melacak kinerja bisnis

CAGR juga sangat efektif dalam menilai kinerja berbagai aspek bisnis, baik untuk satu perusahaan maupun beberapa perusahaan sekaligus. 

Misalnya, perusahaan ABC memiliki CAGR sebesar 1,82% selama periode lima tahun, sementara nilai kepuasan pelanggan pada periode yang sama hanya mencapai 0,58%.

Analisis ini memberi gambaran kepada investor mengenai kekuatan dan kelemahan perusahaan yang mereka pilih.

3. Mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing

Metode ini juga membantu pemilik bisnis dalam mengevaluasi kekuatan dan kelemahan pesaing mereka, memberikan wawasan yang lebih jelas tentang posisi kompetitif di pasar.

Fakta CAGR

Berikut adalah beberapa fakta penting tentang CAGR yang perlu kamu ketahui:

  • CAGR tidak selalu menunjukkan hasil positif: Jika kinerja perusahaan menurun, maka ekuitasnya juga akan menurun, yang mengakibatkan angka CAGR menjadi negatif.
  • CAGR digunakan untuk perbandingan kinerja: Angka CAGR hanya memberikan gambaran untuk memahami kinerja investasi dan dapat digunakan untuk membandingkan kinerja saham antara satu emiten dengan emiten lainnya.
  • Rumus CAGR hanya berlaku untuk investasi dengan bunga majemuk: Perhitungan CAGR berlaku untuk jenis investasi seperti reksadana dan saham yang menghasilkan bunga majemuk.
  • Kinerja perusahaan bisa berubah: Kinerja perusahaan di masa lalu belum tentu mencerminkan kinerja di masa sekarang atau masa depan, karena ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi penurunan kinerja perusahaan.

CAGR vs Annualized Rate of Return

CAGR memiliki keunggulan dibandingkan dengan metode lainnya karena memperhitungkan penggandaan, yang membuatnya lebih akurat dalam menggambarkan kinerja investasi. 

Sebagai contoh, menggunakan pengembalian tahunan rata-rata (AAR) untuk mengukur pengembalian investasi bisa memberikan gambaran yang menyesatkan karena tidak mempertimbangkan efek penggandaan.

Untuk menjelaskan perbedaan antara rata-rata aritmatika dan geometri, mari kita lihat contoh berikut:

Misalnya, tiga tahun yang lalu kita menginvestasikan $100 dalam suatu investasi. Tahun pertama menghasilkan pengembalian 10%, tahun kedua mengalami penurunan -20%, dan tahun ketiga menghasilkan pengembalian positif 10%.

Jika kita menghitung total nilai investasi setelah tiga tahun, perhitungannya adalah sebagai berikut: $100 * 1.10 * 0.80 * 1.10 = $96.80.

Ini menunjukkan bahwa meskipun ada pengembalian positif di tahun pertama dan ketiga, investasi tersebut berakhir dengan kerugian karena pengembalian negatif di tahun kedua.

Sekarang, mari kita hitung CAGR dan AAR dari investasi yang sama untuk melihat bagaimana kedua metrik ini berbeda dalam menggambarkan hasil investasi.

CAGR: (96,8/100)^(1/3) -1 = -0,011

AAR: ((1,1+0,8+1,1)/3) – 1 = 0

Meskipun tingkat pengembalian rata-rata menunjukkan bahwa investasi kita kembali ke titik awal, CAGR mengungkapkan bahwa investasi kita sebenarnya telah menyusut sekitar 1% per tahun.

Perbedaan ini terjadi karena, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, CAGR memperhitungkan efek penggandaan, sementara pengembalian tahunan rata-rata tidak.

Inilah salah satu manfaat paling signifikan dari menggunakan CAGR, karena memberikan gambaran yang lebih akurat tentang bagaimana nilai investasi tumbuh atau menyusut seiring waktu.

CAGR vs Absolute Return

Absolute return merupakan cara yang lebih langsung dalam mengukur hasil total dari suatu investasi. 

Berbeda dengan CAGR, metode ini tidak memperhitungkan durasi investasi, yang menjadikannya lebih sulit untuk dibandingkan antara dua investasi yang memiliki periode yang berbeda.

Sebagai ilustrasi, sebuah investasi yang memberikan hasil 30% dalam jangka waktu 30 tahun akan menunjukkan pengembalian absolut yang identik dengan investasi yang memperoleh hasil 30% dalam satu tahun.

Perbedaan CAGR dengan Growth Rate

Perbedaan utama antara CAGR dan tingkat pertumbuhan terletak pada asumsi yang digunakan oleh masing-masing metode. 

CAGR menganggap bahwa tingkat pertumbuhan tersebut terjadi secara terulang atau terakumulasi, sementara tingkat pertumbuhan tidak melibatkan hal tersebut.

Banyak investor lebih memilih Compound Annual Growth Rate karena dapat meredakan dampak volatilitas tahunan, sehingga memberikan gambaran yang lebih stabil.

Meskipun metode ini sering dianggap sebagai indikator yang cukup akurat untuk menilai opsi investasi, ia tidak dapat memberikan gambaran yang lengkap.

Untuk membandingkan hasil dari dua perusahaan dalam periode waktu yang sama, investor bisa menggunakan alternatif investasi lain. 

Selain itu, untuk menilai tingkat risiko investasi secara relatif, investor sebaiknya mempertimbangkan penggunaan metode pengukuran lain seperti standar deviasi.

Perbedaan CAGR dengan IRR

Pada dasarnya, meskipun CAGR dan IRR (Internal Rate of Return) terlihat mirip, ada perbedaan mendasar yang penting untuk dipahami. 

Keduanya digunakan untuk mengukur kinerja investasi, tetapi IRR menawarkan tingkat fleksibilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan CAGR.

Selain itu, rumus Compound Annual Growth Rate cukup mudah, sehingga bisa dihitung secara manual. Namun, untuk proyek atau investasi yang lebih rumit, IRR menjadi alat evaluasi yang lebih tepat.

Kontroversi CAGR

Jika kita anggap investasi awal sebesar 100 juta Rupiah dengan return investasi saham 10% pada tahun 2019 dan -10% pada tahun 2020, maka nilai investasi pada akhir tahun 2020 menjadi 99 juta Rupiah.

Pada perhitungan ini, di tahun pertama, investor memperoleh keuntungan 10%, yang membuat nilai investasi naik menjadi 110 juta Rupiah. 

Namun, pada tahun berikutnya, investor mengalami kerugian 10%, yang menyebabkan nilai investasi turun menjadi 99 juta Rupiah. Dengan demikian, investor mengalami penurunan modal sebesar 1 juta Rupiah.

Meskipun Return on Investment (RoR) menunjukkan hasil impas dengan keuntungan 10% dan kerugian 10%, yang rata-rata menghasilkan 0%, namun terjadi penurunan dalam hal Compound Annual Growth Rate (CAGR).

Cara Analisis CAGR

Investor dapat menggunakan analisis tren untuk mengevaluasi CAGR dengan memantau tingkat pengembalian investasi dari tahun ke tahun.

Sebagai contoh, jika nilai investasi saham meningkat sebesar 15%, 5%, 10%, dan 20%, dengan nilai CAGR sebesar 12,4%, dapat disimpulkan bahwa investasi tersebut mengalami kenaikan rata-rata sebesar 12,4%. 

Analisis CAGR juga bisa dilakukan dengan membandingkan return portofolio dengan return pasar.

Misalnya, jika CAGR dari IHSG adalah 2,5%, ini menunjukkan bahwa return investasi saham jauh lebih tinggi dibandingkan dengan return pasar, yang menandakan bahwa portofolio saham memiliki kinerja yang sangat baik.

Sebagai penutup, secara sederhana, apa itu CAGR adalah cara untuk mengukur tingkat pertumbuhan investasi rata-rata setiap tahunnya dalam periode tertentu.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index