Langkah Besar WIFI: Akuisisi Link Net Sedang Berjalan

Solusi Sinergi Digital Bidik Akuisisi Saham LINK

Solusi Sinergi Digital Bidik Akuisisi Saham LINK
Langkah Besar WIFI: Akuisisi Link Net Sedang Berjalan

JAKARTA - PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI), emiten yang dimiliki oleh Hashim Djojohadikusumo, tengah menempuh langkah strategis untuk memperluas jaringan dan kapasitas layanannya dengan rencana akuisisi saham PT Link Net Tbk. (LINK). Langkah ini sejalan dengan upaya WIFI memperkuat posisi di industri telekomunikasi dan digital broadband, sekaligus meningkatkan jumlah homepass yang dimiliki perusahaan.

Direktur Solusi Sinergi Digital, Shannedy Ong, menyatakan bahwa proses penawaran saham LINK masih berjalan. "Karena kami terikat perjanjian non-disclosure agreement dengan pemegang saham, jadi kami belum bisa memaparkan secara detail. Tapi setelah ini formalize, kami tentunya akan melakukan publikasi atau keterbukaan informasi di market," ujar Shannedy.

WIFI memang dikenal tengah melakukan ekspansi agresif di sektor jaringan rumah tangga (homepass). Perusahaan menargetkan untuk menjangkau 5 juta homepass dalam 12 bulan ke depan. Lebih jauh, dalam lima tahun mendatang, WIFI berencana membangun hingga 40 juta homepass. Akuisisi LINK diyakini menjadi salah satu langkah penting dalam strategi ini, karena LINK memiliki jaringan yang mapan dan pelanggan yang signifikan.

Sejarah kepemilikan saham LINK menunjukkan perubahan yang cukup besar sejak 2022. Saat itu, Axiata Group bersama PT XL Axiata Tbk. (EXCL) mengakuisisi LINK dari Grup Lippo, membeli 66,03% saham dengan harga Rp4.800 per saham, atau sekitar Rp8,72 triliun. Saat ini, Axiata Investment (Indonesia) Sdn. Bhd. memegang 2,02 miliar saham atau setara 70,66%, sementara EXCL memiliki 550,3 juta saham atau 3,9%. Sisanya, sebanyak 178,177 juta saham atau 6,22%, dimiliki oleh masyarakat, dan jumlah ini meningkat dibanding bulan sebelumnya.

Direktur Link Net, Yosafat Marhasak Hutagalung, menambahkan bahwa manajemen LINK memahami adanya pertimbangan awal atas potensi transaksi divestasi. "Namun, berdasarkan informasi terakhir yang disampaikan pemegang saham pengendali perseroan, pertimbangan tersebut masih pada tahap awal dan belum terdapat suatu keputusan maupun perjanjian terkait keberlanjutan transaksi yang dimaksud," kata Yosafat.

Lebih lanjut, Yosafat menegaskan, tidak ada kepastian bahwa transaksi tersebut akan terlaksana. "Perseroan akan menyampaikan pengumuman lebih lanjut apabila telah memperoleh informasi tambahan dari pemegang saham pengendali perseroan, atau dipandang perlu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku," jelasnya.

Akuisisi saham LINK oleh WIFI dinilai sebagai langkah strategis yang dapat memperluas cakupan layanan internet rumah dan memperkuat jaringan infrastruktur digital. WIFI sendiri telah dikenal sebagai perusahaan yang aktif mengembangkan portofolio teknologi dan digital, dengan fokus pada konektivitas rumah tangga serta layanan internet berkecepatan tinggi.

Dengan menambah LINK ke dalam portofolionya, WIFI berpotensi meningkatkan jumlah homepass secara signifikan dan memperkuat posisi kompetitif di pasar telekomunikasi broadband Indonesia. Hal ini juga memungkinkan WIFI untuk lebih agresif dalam menghadapi persaingan di sektor digital dan memperluas penetrasi pasar di berbagai wilayah.

Langkah ini dinilai juga memberi peluang bagi pertumbuhan bisnis jangka panjang. Seiring target 40 juta homepass dalam lima tahun ke depan, akuisisi LINK akan menjadi batu loncatan yang krusial bagi ekspansi WIFI. Sinergi kedua perusahaan diprediksi dapat menciptakan jaringan yang lebih efisien, memperluas layanan ke pelanggan baru, serta meningkatkan kualitas layanan bagi pengguna yang sudah ada.

Selain itu, akuisisi ini akan menjadi tonggak penting dalam strategi WIFI untuk menjangkau konsumen secara lebih luas dan memastikan layanan internet cepat dapat diakses lebih banyak rumah tangga di Indonesia. Shannedy Ong menekankan bahwa setelah proses formalitas selesai, publikasi lebih lanjut akan dilakukan sesuai ketentuan pasar modal.

Secara keseluruhan, proses akuisisi LINK oleh Solusi Sinergi Digital menunjukkan dinamika penting di industri telekomunikasi Indonesia, di mana perusahaan lokal aktif melakukan ekspansi dan integrasi untuk memperkuat layanan digital dan broadband rumah tangga. Strategi ini sekaligus menegaskan ambisi WIFI untuk menjadi pemain utama di sektor layanan internet rumah dan digital broadband, sambil meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan untuk pelanggan.

Dengan perkembangan ini, investor dan pelanggan dapat menantikan pengumuman resmi yang akan menjelaskan detail transaksi, strategi integrasi, dan dampak langsung terhadap jaringan serta layanan yang ditawarkan. Jika berhasil, akuisisi ini diperkirakan akan memperluas pengaruh WIFI di pasar dan membuka peluang baru bagi pertumbuhan bisnis digital di Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index