Penjualan Alat Kesehatan Melesat, Laba Itama Ranoraya Naik Signifikan Kuartal III 2025

Kamis, 30 Oktober 2025 | 13:42:09 WIB
Penjualan Alat Kesehatan Melesat, Laba Itama Ranoraya Naik Signifikan Kuartal III 2025

JAKARTA - Kinerja keuangan PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) mencatat lonjakan signifikan pada periode sembilan bulan pertama tahun 2025.

Emiten alat kesehatan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ini berhasil menorehkan peningkatan penjualan hingga 73,49 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Lonjakan tersebut turut mendorong laba bersih perusahaan tumbuh lebih dari dua kali lipat, menandakan strategi bisnis IRRA berjalan efektif di tengah persaingan industri alat kesehatan yang semakin ketat.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2025, penjualan bersih IRRA tercatat sebesar Rp1,01 triliun, naik signifikan dibanding Rp584,24 miliar pada periode Januari–September 2024. Kenaikan penjualan ini memperlihatkan kemampuan perseroan dalam memperluas pasar dan menghadirkan produk yang relevan dengan kebutuhan sektor kesehatan nasional.

Pendorong utama lonjakan penjualan IRRA datang dari produk Hose, yang pada kuartal III/2025 menyumbang pendapatan sebesar Rp525,85 miliar. Produk ini baru memberikan kontribusi tahun ini, namun langsung menjadi andalan utama perusahaan. Selain itu, produk lain seperti Abbot mencatat penjualan Rp166,56 miliar, hemodialisa sebesar Rp158,38 miliar, Medtronic senilai Rp83,52 miliar, auto disable syringe (ADS) sebesar Rp49,66 miliar, dan Terumo mencapai Rp48,54 miliar.

Kontributor Utama dan Efisiensi Operasional Jadi Kunci Pertumbuhan

Sejalan dengan meningkatnya penjualan, IRRA juga mencatatkan efisiensi dalam pengelolaan biaya produksi dan operasional. Pada periode yang sama, beban pokok penjualan tercatat Rp828,09 miliar, dengan beban penjualan Rp25,33 miliar, beban umum dan administrasi Rp75,97 miliar, serta beban bunga dan keuangan sebesar Rp41,45 miliar.

Peningkatan kinerja penjualan turut ditopang oleh sejumlah pelanggan besar yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan perseroan. Di antaranya adalah Dassault Aviation dengan nilai penjualan mencapai Rp525,85 miliar, PT Tri Mitra Sehati sebesar Rp76,04 miliar, PT Kencana Pilar Mandiri senilai Rp54,47 miliar, PMI DKI Jakarta sebesar Rp35,06 miliar, dan Sekretariat Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan dengan nilai Rp47,58 miliar.

Kinerja positif ini menunjukkan kemampuan IRRA menjaga kemitraan dengan pelanggan besar sekaligus memperluas portofolio produk di segmen strategis. Konsistensi dalam menjaga efisiensi biaya juga membantu menjaga margin keuntungan tetap sehat di tengah meningkatnya volume penjualan.

Laba Menggeliat Seiring Ekspansi Bisnis dan Fokus Digitalisasi

Seiring dengan peningkatan penjualan, laba tahun berjalan IRRA juga mengalami lonjakan signifikan. Berdasarkan laporan keuangan, perseroan mengantongi laba bersih sebesar Rp44,6 miliar per kuartal III/2025, naik 119,42 persen dibandingkan laba tahun berjalan pada periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp20,08 miliar.

Kenaikan laba ini berimbas langsung pada peningkatan laba per saham dasar, yang naik dari Rp13,32 menjadi Rp29,58. Pencapaian tersebut menjadi indikator bahwa strategi ekspansi dan diversifikasi produk yang dijalankan manajemen berjalan sesuai rencana.

Direktur IRRA, Teguh Eko Purwanto, menjelaskan bahwa perseroan menyiapkan berbagai langkah strategis untuk memanfaatkan peluang di sektor kesehatan yang terus berkembang. Salah satunya adalah memperkuat lini produk diagnostik, baik yang bersifat in vitro maupun in vivo, yang sejalan dengan program pemeriksaan kesehatan gratis (MCU) yang diluncurkan pemerintah.

“Program tersebut akan mendorong peningkatan kebutuhan terhadap alat-alat diagnostik yang handal dan efisien,” ujar Teguh.

Selain itu, IRRA juga fokus pada pengembangan digitalisasi kesehatan dan teknologi robotik, dengan implementasi mulai dari sistem manajemen rumah sakit, laboratorium diagnostik, hingga penggunaan teknologi robotik di bidang ortopedi.

Ekspansi Infrastruktur Distribusi dan Penguatan Layanan Kesehatan Primer

Sebagai bagian dari upaya memperkuat jaringan distribusi dan memperluas jangkauan pasar, IRRA baru-baru ini membuka gudang baru di Cibitung. Lokasi tersebut dinilai sangat strategis karena berada di area logistik utama yang mempermudah distribusi produk ke berbagai wilayah di Indonesia.

Selain memperluas jaringan fisik, IRRA juga berkomitmen untuk memperkuat layanan kesehatan primer seperti puskesmas dan klinik. Teguh menegaskan, pihaknya terus mengidentifikasi peluang dalam penyediaan produk-produk yang mendukung penguatan sistem kesehatan di lini terdepan.

“Kami juga mengidentifikasi peluang pada penyediaan produk-produk yang mendukung penguatan sistem kesehatan di lini terdepan,” ujarnya.

Langkah ini sejalan dengan arah kebijakan pemerintah dalam memperluas akses layanan kesehatan masyarakat dan mendukung transformasi digital di sektor medis. Dengan strategi yang menyeluruh mulai dari produksi hingga distribusi, IRRA optimistis dapat mempertahankan momentum pertumbuhan positif hingga akhir tahun.

Kinerja gemilang IRRA di sepanjang 2025 menandai keberhasilan perusahaan dalam membaca peluang pasar dan menerapkan strategi diversifikasi produk yang tepat.

Lonjakan laba lebih dari 100 persen menjadi bukti nyata bahwa sektor alat kesehatan masih memiliki potensi besar, terutama dengan dukungan kebijakan pemerintah yang pro terhadap peningkatan layanan medis nasional. Dengan kombinasi inovasi produk, digitalisasi, dan perluasan jaringan distribusi, IRRA berada di jalur yang kuat untuk terus tumbuh di tahun-tahun mendatang.

Terkini

Cara Menghapus Akun EasyCash, Mudah dan Cepat

Kamis, 30 Oktober 2025 | 23:53:52 WIB

Daftar 10 Perusahaan Investasi Terbesar di Indonesia

Kamis, 30 Oktober 2025 | 23:53:50 WIB

Mengenal Manfaat Air Putih Hangat untuk Asam Lambung

Kamis, 30 Oktober 2025 | 23:53:49 WIB